DUMAI News - Kebakaran lahan hutan dan perkebunan di kawasan Selinsing, Kecamatan Medang Kampai, Dumai, akhir pekan lalu belum sepenuhnya dapat dipadamkan. Kebakaran terjadi di lahan perkebunan sawit yang luasnya hampir 80 hektar serta kawasan lahan tidur. Kawasan lahan yang sebagian besar adalah tanah gambut menyebabkan api sulit dipadamkan.
Keterangan yang dihimpun, sedikitnya terdapat tiga lokasi kebakaran. Dua di kawasan lahan tidur, sementara yang lainnya di lahan perkebunan sawit. Diduga penyebab kebakaran, adalah pembakaran yang dilakukan guna membersihkan lahan. Cuaca panas dewasa ini menyebabkan kobaran api cepat meluas dan tidak terkendalikan lagi.
"Satu titik api membakar perkebunan sawit. Sedangkan dua titik lainnya merupakan lahan tidur yang ditumbuhi semak belukar," ujar Kapolres Dumai, AKBP Rudi Abdi Kasenda yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Medang Kampai AKP Razif.
Pihak Dinas Pemadam Kebakaran Dumai dan regu pemadam dari Wilmar Group bersama masyarakat setempat terus berupaya mencegah meluaskan kobaran api. Namun karena lahan gambut serta cuaca panas menyebabkan upaya yang dilakukan tidak bisa berjalan maksimal. Terbatasnya peralatan dan susahnya akses masuk ke kawasan tersebut menjadi kendala juga.
“Memang sudah memadamkan api. Tidak mudah untuk bisa masuk ke dalam, apalagi dengan mobil. Jadi, ya beginilah jadinya, kebun yang baru saja ditanami sudah musnah dimakan api,” tutur Jonli, seorang pemilik kebun sawit.
Lahan di Kecamatan Medang Kampai hingga perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis sangat rawan sekali dengan amukan api. Nyaris tiap tahun terjadi kebaran di kawasan tersebut. Kebakaran itu tidak saja menyebabkan kebun dan lahan yang ditanami hangus menjadi abu, tetapi juga sebagai penyebab dari kabut asap yang kemudian menutupi angkasa. Tahun lalu, luas yang terbakar mencapai 2000 hektar lebih.
Keterangan yang dihimpun, sedikitnya terdapat tiga lokasi kebakaran. Dua di kawasan lahan tidur, sementara yang lainnya di lahan perkebunan sawit. Diduga penyebab kebakaran, adalah pembakaran yang dilakukan guna membersihkan lahan. Cuaca panas dewasa ini menyebabkan kobaran api cepat meluas dan tidak terkendalikan lagi.
"Satu titik api membakar perkebunan sawit. Sedangkan dua titik lainnya merupakan lahan tidur yang ditumbuhi semak belukar," ujar Kapolres Dumai, AKBP Rudi Abdi Kasenda yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Medang Kampai AKP Razif.
Pihak Dinas Pemadam Kebakaran Dumai dan regu pemadam dari Wilmar Group bersama masyarakat setempat terus berupaya mencegah meluaskan kobaran api. Namun karena lahan gambut serta cuaca panas menyebabkan upaya yang dilakukan tidak bisa berjalan maksimal. Terbatasnya peralatan dan susahnya akses masuk ke kawasan tersebut menjadi kendala juga.
“Memang sudah memadamkan api. Tidak mudah untuk bisa masuk ke dalam, apalagi dengan mobil. Jadi, ya beginilah jadinya, kebun yang baru saja ditanami sudah musnah dimakan api,” tutur Jonli, seorang pemilik kebun sawit.
Lahan di Kecamatan Medang Kampai hingga perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis sangat rawan sekali dengan amukan api. Nyaris tiap tahun terjadi kebaran di kawasan tersebut. Kebakaran itu tidak saja menyebabkan kebun dan lahan yang ditanami hangus menjadi abu, tetapi juga sebagai penyebab dari kabut asap yang kemudian menutupi angkasa. Tahun lalu, luas yang terbakar mencapai 2000 hektar lebih.